Mainan anak edukatif ternyata mencuat kembali di zaman modern ini bahkan ada yang memanfaatkan kemodernan zaman untuk diaplikasikan pada permainan untuk anak. Anak zaman sekarang mungkin terlihat berbeda dengan anak-anak zaman dahulu, perkenalan gadget yang dilakukan oleh orang tua mereka memang terlalu dini tapi kita tidak menyalahkan orang tua karena memang seperti ini kenyataannya. Gadget atau android sudah menjadi teman dalam kehidupan manusia, pelayanan yang cepat, real time, terpercaya membuat kita tidak segan mengenalkan anak terhadap gadget.
Seperti kita tau bahwa manusia mencapai peradaban yang maju dengan menggunakan kecerdasannya, dan uniknya otak mengalami perkembangan luar biasa HANYA 2 TAHUN sejak dilahirkan. Sel otak berkomunikasi dengan sel otak lain melalui sambungan yang disebut sinapsis. Saat dilahirkan, setiap sel otak bayi memiliki 2.500 sinapsis. Dan akan meningkat menjadi 15.000 sinapsis ketika mencapai usia 2-3 tahun. Dari segi bobot, otak bayi yang baru dilahirkan sekitar 300 gram, dan akan bertambah menjadi 1.200 gram pada usia 2 tahun. WOW!!!! padahal otak manusia dewasa hanya 1.250 gram (perempuan) dan 1.400 gram (laki2).
Selain itu, pada rentang usia 0-5 tahun daya eksplorasi anak-anak berkembang dengan sangat pesat. Anak akan mulai menyerap dan menerima segala informasi yang didapatnya pada tingkat tertinggi dalam sepanjang hidupnya. Masa GOLDEN AGE tersebut tidak akan terulang, karena itu balita sangat perlu stimulasi lewat permainan sederhana yang edukatif. Stimulasi yang diterima anak dari mainan anak edukatif pada masa GOLDEN AGE akan berpengaruh besar pada kecerdasan, kreativitas, dan perilaku anak pada usia dewasanya.
Kita boleh saja memperkenalkan anak-anak pada gadget toh itu akan membantu mereka dalam banyak hal akan tetapi jangan sampai mereka kecanduan gadget sehingga merubah mereka dari makhluk sosial menjadi makhluk gadget yang tidak pernah berinteraksi dengan sekitarnya. Berikut ini mainan anak edukatif yang akan membantu anak-anak kita mencapai daya kreatifitas dan inovasi nya :
- Permainan yang memiliki fungsi dan tujuan untuk mengasah otak yaitu keterampilan berpikir, daya ingat dan imajinasi. Contoh permainan: ular tangga, catur, puzzle, lego, menyusun balok.
- Permainan yang menyehatkan tubuh anak karena adanya gerakan fisik dalam melakukan permainan ini. Contoh permainan: sepak bola, loncat tali, lempa bola, kasti. Namun untuk melakukan permainan ini dibutuhkan area yang lebih luas.
- Permainan yang melatih anak dalam beradaptasi dan bersosialisasi. Permainan ini dilakukan dalam bentuk kelompok atau team atau melibatkan 5 orang lebih. Dengan permainan ini anak akan mengetahui cara hidup bersosial dan memahami orang lain. Contoh permainan: main jual-jualan, petak umpet, sepakbola, kelereng, permainan peran seperti guru dan murid, jalan-jalan ke Sentulfresh edufarm.
- Permainan yang melatih dan membentuk kepribadian dan tanggung jawab. Contoh permainan: permainan peran atau drama.