Waspadai jajanan berbahaya bagi anak – Bagi ibu-ibu yang punya anak usia sekolah tentu memiliki rasa khawatir apabila anak-anak anda mengonsumsi jajanan yang berbahaya bagi kesehatan di sekolah. Jajanan anak tersebut mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat berbahaya tersebut nantinya akan terakumulasi dalam jangka yang panjang, sehingga efek yang akan diraskan adalah di masa yang akan datang. Efek-efek yang muncul tentu akan sangat berbahaya bagi anak karena akan menghambat proses tumbuh kebang anak, mengurangi tingkat kecerdasan dan dapat memunculkan penyakit berbahaya bagi anak.
Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam jajanan anak biasanya adalah berupaFormalin adalah larutan yang tidak berwarna. Baunya sangat tajam, dan biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan disinfektan bagi peralatan rumah sakit. Boraks merupakan sebuah senyawa berbentuk Kristal putih. Ia tak berbau dan stabil terhadap suhu dan tekanan. Boraks, jika larut dalam air, akan menjadi asam borat. Salah satu bentuk turunan boraks yang kerap disalahgunakan adalah bleng. Boraks sendiri biasa dipakai sebagai bahan pembuat deterjen dan antiseptik. Rhodamin B merupakan pewarna sintesis berbentuk Kristal merah, yang dalam larutan akan berwarna merah terang. Sementara, Methanyl Yellow adalah zat warna berwarna kuning kecoklatan yang berbentuk serbuk. Keduanya biasa digunakan pada indsutri tekstil dan kertas.
Jajanan anak yang terindikasi mengandung zat-zat berbahaya tersebut adalah pertama makanan yang mengandung boraks dabn formalin antara lain mie, bakso, cilok, lontong, otak-otak, dan beragam kerupuk. Pada mie, bakso, cilok, lontong dan otak-otak, boraks membuat teksturnya menjadi sangat kenyal, tidak lengket, serta tidak mudah putus. Sementara pada kerupuk, boraks membuatnya sangat renyah dan terasa getir di mulut. Sedangkan, yang mengandung Rhodamin B pada jajanan kerupuk, terasi, gulali, hingga sirup berwarna merah. Cara untuk mengenali keberadaan dua bahan ini adalah dengan mengenali warnanya. Perhatikan apakah jajanan memiliki warna merah atau kuning yang sangat mencolok dan cenderung berpendar.
Penyakit yang mungkin dapat tibul akibat mengonsumsi jajanan berbahaya bagi anak adalah diare, tifus,kerusakan atau infeksi lambung, atau muncul gejala lain seperti migrain, kelelahan, kesulitan tidur, mual dan muntah, tidak nafsu makan, diare serta dampak jangka panjang yang dapat merusak fungsi hati. Jadi bagi orang tua terutama para ibu perlu mengawasi jajanan apa yang dikonsumsi oleh anak, dan lebih selektif guna menjaga kesehatan anak.